Bisnis dan kekuatan spiritual

Salah satu kekuatan yang harus dimiliki seorang pebisnis adalah kekuatan spiritual. Yah, setidaknya itulah yang saya alami beberapa kali. Ada factor lain yang juga sangat menentukan akan kesuksesan kita. Kalo ada seorang pebisnis yang mengatakan bahwa sukses yang ia dapatkan adalah murni karena usaha dan jerih payahnya semata, saya termasuk orang yang tidak setuju dengan pendapat tersebut.


Pertengahan tahun 2009 yang lalu, saya mengalami kegelisahan yang amat sangat. Pasalnya bengkel kedua saya butuh suntikan dana, dan calon investor yang sedianya akan menanamkan modal mendadak mengurungkan niat karena ada salah seorang anggota keluarganya sedang sakit keras dan juga butuh biaya pengobatan. Gelisah karena bengkel tersebut sudah terlanjur jalan sementara ada lima orang karyawan yang nasibnya harus di perjuangkan.
Singkat cerita, saya mencoba menenangkan diri dengan banyak berzikir. Setelah sholat dhuha dua rakaat, saya adukan permasalahan saya kepada sang penggenggam kehidupan. Keyakinan saya, Dia yang menguasai alam semesta, mudah bagi-Nya untuk memberikan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki, sebagaimana mudah pula mencabut rezeki dari siapa yang Dia kehendaki. Dua hari berselang, ada seorang kawan lama datang dan menawarkan modal untuk usaha saya. Kebetulan kawan tersebut baru dapat limpahan rezeki dari kantornya, dan bingung mau diinvestasikan kemana uang tersebut. Akhirnya ia datang ke saya karena tahu bahwa saya punya usaha bengkel, mungkin sedang membutuhkan modal. Gayung bersambut, segera saya terima tawaran tersebut, dengan system bagi hasil yang disepakati, bengkel kedua saya pun dapat berkibar dan beroperasional hingga hari ini.
Di tengah perenungan saya, kadang terlintas pikiran bahwa segala upaya bisnis kita hakikatnya tidaklah seberapa di banding factor x yang perlu juga kita perhatikan. Saya mengistilahkan factor x tersebut sebagai campur tangan-Nya. Rasanya sulit membayangkan kita akan dapat mengelola bisnis dengan baik kalau kesehatan kita tidak menunjang, atau kondisi jiwa kita tidak stabil, atau detak jantung kita tiba-tiba berhenti dan kita tak dapat melihat lagi indahnya matahari pagi. Sulit rasanya saya membayangkan siapa lagi kalau bukan campur tangan-Nya yang menggerakkan hati para pelanggan kita hingga mereka loyal kepada kita, atau kemurahan hati mitra kerja kita –suplier, rekanan, dll- berbisnis dengan kita, atau kesempatan dan momentum berharga lainnya tiba di hadapan kita. Yah, saya menyimpulkan itulah kekuatan Rahmat dan pertolongan-Nya yang membuat kita bisa menjadi sukses dan berhasil. Namun kadangkala kita menafikan hal tersebut, bahkan mengklaim semua kesuksesan adalah buah dari jerih payah kita semata.
Masih ingat dalam memori saya ketika terjadi gempa di negeri ini beberapa waktu yang lalu, saat menyaksikan dampaknya, puluhan ruko musnah dalam sekejap, ratusan tempat usaha runtuh, dan ribuan pelaku bisnis harus kehilangan bisnisnya, kemudian membayangkan jika hal yang sama terjadi kepada kita, akankah kita juga bisa sukses seperti sekarang?
Yah,kekuatan spiritual itu begitu kental dalam diri seorang pengusaha. Campur tangan-Nya tidak boleh kita abaikan. Sehingga kabar baiknya, pengusaha sejati seharusnya semakin mendekatkan diri kepada-Nya dan selalu berusaha maksimal membangun bisnisnya, kemudian menyerahkan segalanya kepada sang Ilahi untuk meridhoi semua amal usaha kita. Energi spiritual ini pula yang seharusnya mendorong kita untuk banyak memberi kepada orang lain, yang kemudian dampaknya pun kita akan melihat banyak keajaiban terjadi dalam hidup dan aktivitas bisnis kita. Tanpa disadari, akan muncul sifat keberlimpahruahan dalam diri kita manakala kita telah terbiasa memberi tanpa pamrih. Dan kabar baiknya, sifat keberlimpahruahan tersebut merupakan salah satu kunci menuju taman kebahagiaan dalam jiwa kita.

Wallohu 'alam

Salam Sukses Selalu !!!